Bappeda 55FM Vol. 25 : "Paparan Rencana Pembangunan Kota Tangerang 5 (lima) Tahun ke Depan"
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kota Tangerang kembali menyelenggarakan diskusi strategis
melalui program Bappeda 55FM (Sharing Session on Friday Morning) Vol. 25,
dengan tajuk "Paparan Rencana Pembangunan Kota Tangerang 5 (lima) Tahun ke
Depan". Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam proses penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun
2025–2029.
Sharing Session kali ini
dihari oleh OPD terkait, membahas secara mendalam berbagai aspek strategis yang
menjadi fondasi arah pembangunan Kota Tangerang ke depan. Fokus utama adalah
memapaparkan hasil asistensi RPJMD 2025–2029 dengan Kementerian PAN-RB yang
dilakukan oleh Bappeda pada tanggal 19 Juni 2025. Diketahui pembahasan yang
dilakukan oleh Bappeda dengan Kementerian PAN-RB meliputi identifikasi dan
penajaman isu-isu strategis daerah, perumusan cascading kinerja sebagai respons
atas isu-isu tersebut, serta penetapan indikator dan target tahunan yang
terukur dan realistis.
Isu strategis yang diangkat
antara lain penguatan kualitas SDM yang berdaya saing, perkonomian yang
berkualitas, infrastruktur yang lengkap, mantap dan terintegrasi, kualitas
lingkungan hidup, serta tata kelola pemerintahan yang kolaboratif, inovatif, dan
berintegritas. Selain itu, enam tujuan
utama pembangunan daerah Kota Tangerang untuk periode lima tahun mendatang,
yakni:
1. Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Unggul, Berbudaya, dan
Sejahtera
2. Terwujudnya Kinerja Ekonomi yang Inklusif
3. Terwujudnya Sarana Prasarana yang Mantap dan Terintegrasi
4. Terwujudnya Lingkungan Hidup yang Berkualitas dan
Berketahanan
5. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pelayanan
Publik yang Prima
6. Terwujudnya Keamanan Daerah
dan Demokrasi yang Berkualitas
Hasil reviu dari Kementerian PAN-RB mencatat perlunya beberapa perbaikan. Beberapa di antaranya adalah penguatan koherensi antara misi dan tujuan, penyempurnaan definisi istilah seperti "terintegrasi" dan “mantap”, serta perumusan indikator yang perlu disempurnakan dengan menambahkan dimensi ukuran agar memenuhi kriteria SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound). Indikator juga diminta agar dapat lebih mencerminkan kinerja yang menantang dan sesuai dengan baseline capaian sebelumnya.
Salah satu catatan penting
adalah perlu dirumuskan indikator yang
mengukur SDM yang berbudaya yang selama ini belum tergambar jelas dalam
dokumen. Kementerian PAN-RB juga mendorong dimasukkannya indikator pembangunan
gender dalam indikator kinerja pembangunan, karena berdasarkan hasil reviu
pohon kinerja PD, belum adanya kinerja terkait pembangunan gender pada level
Pemda.
Melalui sharing session ini,
Bappeda berharap seluruh OPD dapat melakukan penyesuaian terhadap rencana
strategis masing-masing, agar mendukung capaian RPJMD secara terukur dan
terarah.
Kepala Bappeda Kota Tangerang,
Dr. Hj. Yeti Rohaeti, menyampaikan harapannya agar seluruh perangkat daerah
dapat menjadikan hasil asistensi ini sebagai bahan penyempurnaan rencana kerja
ke depan. “RPJMD ini bukan sekadar dokumen formal, tetapi menjadi panduan utama
pembangunan Kota Tangerang lima tahun ke depan. Kami berharap seluruh OPD
dapat bersinergi dan komitmen agar
tujuan pembangunan daerah bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat,” ujarnya.
Hasil pemaparan ini diharapkan menjadi acuan bagi seluruh OPD dalam menyusun dokumen perencanaan dan anggaran, serta mewujudkan pembangunan Kota Tangerang yang kolaboratif, maju, berkelanjutan, sejahtera, dan berakhlakul karimah di masa mendatang.