\

Bappeda 55FM Vol. 7 "Kunjungi TPA Rawa Kucing, Bappeda Upayakan Inovasi Pengelolaan Sampah"

Jum’at, 13 September 2024 - Bappeda Kota Tangerang kembali menggelar Bappeda 55FM (Sharing Session on Friday Morning) Volume 7. Kegiatan yang rutin digelar setiap Jum’at pagi itu, kembali mengangkat isu strategis mengenai Pengelolaan Sampah di Kota Tangerang. Bila pada kesempatan sebelumnya Bappeda mengadakan diskusi di dalam ruangan, pada kesempatan kali ini kita terjun langsung ke lapangan, dengan mengunjungi TPA Rawa Kucing. Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di kota Tangerang. Pada kunjungan ini Bappeda didampingi oleh Sekretaris dan Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup serta penanggung jawab TPA Rawa Kucing.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan Bappeda mengevaluasi kondisi TPA Rawa Kucing yang menjadi pusat pengolahan sampah terbesar di Kota Tangerang. TPA Rawa Kucing, yang berlokasi di Kecamatan Neglasari, menampung ribuan ton sampah setiap harinya dari berbagai wilayah di Kota Tangerang. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk pengelolaan sampah, kapasitas TPA yang semakin terbatas menuntut adanya inovasi dan perencanaan jangka panjang dalam pengelolaannya.

Kepala Bappeda Kota Tangerang menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. "Isu strategis kita salah satunya adalah lingkungan hidup, dan untuk kita bisa tahu mengenai permasalahannya adalah dengan terjun langsung ke lapangan. Dengan demikian, Bappeda sebagai Perencana akan lebih mudah menentukan langkah kita harus seperti apa kedepannya. Kita melihat bahwa tantangan pengelolaan sampah ini harus dapat segera diatasi. TPA Rawa Kucing merupakan salah satu elemen penting dalam pengelolaan sampah, dan kita perlu memastikan agar operasionalnya lebih efisien serta ramah lingkungan," ujarnya.

Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk meninjau langsung rencana pengembangan teknologi pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan di TPA Rawa Kucing, seperti pengelolaan sampah menjadi energi. Rencananya Pemerintah Kota Tangerang akan mengadakan mesin pengelolaan sampah menjadi bahan bakar RDF (Refused Derived Fuel). Teknologi ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang tertimbun sekaligus menghasilkan energi terbarukan.

"Hasil dari kunjungan ini diharapkan Bappeda dapat memunculkan inovasi dan metode yang efektif dalam pengelolaan sampah. Dengan adanya kolaborasi dan penggunaan teknologi yang tepat, kita optimis permasalahan sampah di Kota Tangerang dapat ditangani secara lebih baik." tambah Kepala Bappeda.

Kunjungan ini merupakan bagian dari langkah strategis Bappeda Kota Tangerang untuk memastikan kebijakan pengelolaan sampah yang terencana dan tepat guna, sejalan dengan visi kota untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.