\

Bappeda Gelar Ekspos Draft Akhir Rencana Aksi Program 3G: Dorong Kolaborasi, Kompetisi, dan Inovasi Menuju Kota Tangguh dan Inklusif

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang menggelar Ekspose Draf Laporan Akhir Penyusunan Rencana Aksi Program 3G (Gampang Sembako, Gampang Sekolah, Gampang Kerja) Kota Tangerang Berbasis Kolaborasi, Kompetisi, dan Inovasi, pada Rabu (12/11/2025). Kegiatan ini merupakan tahapan penting dalam penyusunan dokumen strategis yang akan menjadi pedoman pelaksanaan Program 3G di Kota Tangerang untuk periode 2025–2029.

Program 3G merupakan inovasi kebijakan yang digagas Pemerintah Kota Tangerang untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat melalui tiga pilar utama, yaitu kemudahan akses terhadap bahan pokok, pendidikan, dan lapangan kerja. Ketiga pilar ini menjadi jawaban atas tantangan pembangunan perkotaan seperti kemiskinan, ketimpangan pendidikan, serta keterbatasan kesempatan kerja di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi.

Dalam paparannya, Bappeda menjelaskan bahwa Rencana Aksi Program 3G disusun dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor, melibatkan perangkat daerah, dunia usaha, akademisi, serta masyarakat. Melalui konsep Kolaborasi, Kompetisi, dan Inovasi, Program 3G diarahkan tidak hanya untuk memperkuat dimensi material seperti penyediaan kebutuhan dasar dan kesempatan kerja, tetapi juga dimensi mental berupa pembentukan karakter dan kesadaran kolektif masyarakat untuk lebih mandiri dan berdaya saing.

“Program 3G ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Tangerang dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui sinergi antar pihak, kita ingin memastikan bahwa setiap warga memiliki akses yang mudah terhadap sembako, pendidikan, dan pekerjaan,” ujar Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Hj. Euis Nurlaila.

Lebih lanjut, Euis menjelaskan bahwa Bappeda tengah mematangkan Tangerang LIVE 3G Dashboard, sebuah sistem informasi terintegrasi yang akan memuat data real-time terkait penerima manfaat, harga pangan, partisipasi sekolah, hingga penyerapan tenaga kerja. Sistem ini diharapkan menjadi instrumen utama dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program 3G agar berjalan transparan, adaptif, dan berbasis bukti (evidence-based policy).

“Melalui dashboard ini, kita ingin memastikan setiap kebijakan dan program benar-benar tepat sasaran, dapat diukur hasilnya, dan menjadi dasar pengambilan keputusan yang akurat. Ini bukan sekadar program jangka pendek, melainkan upaya membangun fondasi kesejahteraan jangka panjang bagi warga Kota Tangerang,” tambahnya.

Program 3G juga dirancang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam pengentasan kemiskinan, penghapusan kelaparan, peningkatan pendidikan berkualitas, serta penyediaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Melalui ekspose ini, Bappeda berharap seluruh pemangku kepentingan dapat memberikan masukan konstruktif agar dokumen Rencana Aksi Program 3G semakin komprehensif dan siap diimplementasikan.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Bappeda Kota Tangerang berkomitmen menjadikan Program 3G sebagai tonggak baru pembangunan sosial-ekonomi daerah yang berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan.