\

Bappeda Kota Tangerang Bahas Laporan Akhir Rencana Pengembangan Kota Bisnis Berbasis Aerotropolis: Menuju Kota Bandara Kelas Dunia

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang menggelar ekspos laporan akhir penyusunan Perencanaan Pengembangan Kawasan Kota Bisnis Berbasis Aerotropolis, sebagai langkah strategis menjadikan kota Tangerang sebagai Kota Pintu Gerbang Indonesia yang terintegrasi antara bandara, bisnis, dan Kawasan Modern.

Rapat ini membahas secara komprehensif hasil kajian yang mencakup arah kebijakan, konsep perencanaan, hingga strategi implementasi pembangunan kawasan aerotropolis yang terintegrasi dengan Bandara Internasional Soekarno–Hatta sebagai pusat gravitasi ekonomi dan mobilitas global.

Konsep Smart Aerotropolis ini tidak hanya memperkuat konektivitas udara dan darat, tetapi juga menghadirkan ekosistem ekonomi baru yang berbasis inovasi, teknologi, dan keberlanjutan lingkungan.

Kepala Bappeda Kota Tangerang, Dr. Hj. Yeti Rohaeti, AP., M.Si, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pengembangan aerotropolis merupakan visi besar yang sejalan dengan arah kebijakan nasional dan daerah.

“Kota Tangerang memiliki posisi geostrategis sebagai gateway internasional Indonesia. Melalui pengembangan aerotropolis, kami ingin menjadikan Tangerang bukan hanya kota penyangga Jakarta, tetapi kota bisnis global yang mampu berdiri sendiri, dengan ekosistem logistik, perdagangan, pendidikan, dan inovasi yang terhubung langsung dengan bandara, yang tentunya dapat mendukung Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang” ujar Yeti.

Beliau menambahkan bahwa perencanaan ini berlandaskan pada prinsip smart city, keberlanjutan lingkungan, serta inklusivitas sosial dan ekonomi.

“Kami tidak hanya menata ruang fisik, tetapi juga menyiapkan SDM unggul, infrastruktur digital, serta sistem tata kelola cerdas yang mendukung investasi dan kolaborasi lintas wilayah. Visi kami jelas  mewujudkan The Indonesian Aerotropolis, kota bisnis global yang modern, hijau, inklusif dan berdaya saing internasional,” tambahnya.

Berdasarkan laporan akhir yang dibahas, kawasan aerotropolis akan dibangun dengan struktur Central Business District (CBD) berhirarki di tiga titik utama, yakni Benda, Neglasari, Batuceper sebagai CBD Primer, Modernland dan TangCity sebagai CBD Sekunder, dan Alam Sutera sebagai CBD Metropolitan. Kawasan tersebut akan dilengkapi dengan infrastruktur multimoda yang menghubungkan bandara, pusat bisnis, dan kawasan metropolitan Jabodetabek, serta pengembangan sektor unggulan seperti logistik modern, MICE internasional, riset & inovasi, serta medical and transit hub.

Pengembangan aerotropolis ini juga diarahkan untuk mewujudkan konsep “Kota Bisnis Hijau dan Modern” dengan penerapan smart grid energy, sistem air bersih dan air limbah terintegrasi, manajemen sampah zero waste, serta jaringan transportasi publik hijau berbasis BRT dan LRT. Dengan semangat kolaboratif, maju, berkelanjutan, dan berakhlakul karimah, Tangerang bersiap menjadi Global Gateway City - kota yang menghubungkan dunia, sekaligus menumbuhkn potensi lokal.