\

Bappeda Kota Tangerang Gelar Bappeda 55FM Vol. 30: Bahas Integrasi Peta Jalan Pembangunan Infrastruktur Demi Peningkatan Kualitas Perencanaan Kota

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang kembali menggelar kegiatan Bappeda 55FM (Sharing Session on Friday Morning) Volume ke-30 dengan tema “Pemaparan tentang Integrasi Peta Jalan Pembangunan Infrastruktur di Kota Tangerang Tahun 2025-2029”, pada Jumat (31/10/2025)). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Tri Wiratmo Wibowo, ATD., MT, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Tangerang, yang juga merupakan inisiator penyusunan integrasi peta jalan pembangunan infrastruktur di kota Tangerang.

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh pegawai Bappeda ini menjadi forum strategis untuk memperdalam pemahaman tentang arah pembangunan infrastruktur Kota Tangerang yang terintegrasi lintas sektor dan lintas wilayah. Pembahasan ini merujuk pada Keputusan Wali Kota Tangerang Nomor 1038 Tahun 2025 tentang Integrasi Peta Jalan Pembangunan Infrastruktur Tahun 2025–2029, yang menjadi pedoman penting bagi seluruh perangkat daerah khusunya bidang sarana dan prasarana seperti Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perkimtan dalam penyusunan program prioritas pembangunan.

Dalam paparannya, Tri Wiratmo Wibowo menjelaskan bahwa penyusunan integrasi peta jalan ini merupakan bentuk inovasi dalam peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah.

“Integrasi Peta Jalan Pembangunan Infrastruktur ini bertujuan memberikan kepastian hukum, memperkuat koordinasi lintas perangkat daerah, serta memastikan pembangunan di Kota Tangerang berjalan efektif, efisien, dan berkelanjutan. Dengan adanya dokumen ini, diharapkan setiap kegiatan pembangunan memiliki arah yang sama dan mendukung visi Wali Kota dan Wakil Kota Tangerang yakni Kota Tangerang yang kolaboratif, maju, berkelanjutan, sejahtera dan berakhlakul karimah” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa dokumen integrasi tersebut menjadi instrumen pengendalian dan sinkronisasi program antar perangkat daerah, terutama di bidang sarana dan prasarana. Penyusunan dilakukan dengan mengedepankan prinsip keterpaduan, keberlanjutan, serta dukungan terhadap Asta Cita pembangunan nasional, khususnya dalam aspek ekonomi hijau, transportasi ramah lingkungan, dan pengelolaan infrastruktur yang berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Tangerang, Dr. Hj. Yeti Rohaeti, AP., M.Si, dalam arahannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif dan inovasi ini.

“Integrasi Peta Jalan ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang adaptif dan kolaboratif. Dokumen ini tidak hanya menjadi acuan teknis, tetapi juga menjadi wujud komitmen kita dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terencana, terpadu, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Hj. Yeti Rohaeti juga menegaskan bahwa Bappeda terus berkomitmen menjadi motor penggerak dalam memastikan setiap program pembangunan di Kota Tangerang berjalan sinergis dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2025–2029.

“Melalui forum 55FM ini, kami berharap seluruh jajaran Bappeda semakin memahami pentingnya kolaborasi lintas bidang dan integrasi perencanaan, agar pembangunan infrastruktur benar-benar menjadi pendorong utama peningkatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat Kota Tangerang,” pungkasnya.

Kegiatan Bappeda 55FM Vol. 30 ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif yang memperkaya wawasan peserta mengenai implementasi integrasi peta jalan pembangunan infrastruktur, sekaligus memperkuat sinergi antar bidang dalam mewujudkan tata kelola perencanaan yang lebih baik.