\

Dorong Transisi Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Bappeda Kota Tangerang lakukan Kajian Rancang Bangun Indeks Ekonomi Hijau

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang lakukan Kajian Rancang Bangun Indeks Ekonomi Hijau atau Green Economy Index (GEI) sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,  mengurangi tingkat kemiskinan serta menuju keadilan sosial dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan sumber daya alam.  Kegiatan ini menjadi bagian dari penyusunan kajian penerapan dan proyeksi GEI Kota Tangerang yang berfungsi sebagai instrumen analisis capaian pembangunan berkelanjutan pada Rencana Jangka Menengah dan Panjang Daerah.

Rapat koordinasi yang dilaksanakan pada Selasa (7/10) ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (Rida) Bappeda Kota Tangerang, Hj. Euis Nurlaila, dan yang dihadiri oleh unsur Bappeda, Perangkat Daerah serta akademisi.

Dalam arahanya, Hj. Euis Nurlaila menegaskan pentingnya indeks ekonomi hijau sebagai alat ukur dalam mengintegrasikan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial dalam setiap proses pembangunan daerah.

“Indeks Ekonomi Hijau bukan sekadar angka, tetapi gambaran sejauh mana pembangunan di Kota Tangerang telah memperhatikan keseimbangan antara kemajuan ekonomi, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan. Melalui pengukuran ini, kita ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang kita capai tetap berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Hj. Euis.

Lebih lanjut, Hj. Euis menjelaskan bahwa penyusunan indeks ini akan mengacu pada kerangka Green Economy Index Indonesia yang telah diluncurkan oleh Bappenas pada tahun 2022. Indeks ini memiliki seperangkat indikator multidimensi yang mencakup tiga pilar utama keberlanjutan yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi yang tersusun dari 15 indikator seperti intensitas emisi, produktivitas sektor industri dan jasa, angka harapan hidup, tingkat kemiskinan, serta bauran energi baru terbarukan.

Rancang bangun GEI Kota Tangerang akan menjadi alat evidence-based policy bagi pemerintah daerah dalam menetapkan arah kebijakan pembangunan hijau ke depan. Selain itu, kegiatan ini juga menegaskan komitmen Kota Tangerang dalam mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Perjanjian Paris, dan agenda nasional pembangunan rendah karbon sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2025–2029.

“Kami berharap hasil kajian ini dapat menjadi fondasi bagi kebijakan dan strategi pembangunan hijau yang aplikatif, serta mendukung pencapaian visi misi Kota Tangerang sebagai kota yang berdaya saing, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan,” tambah Hj. Euis.

Melalui kegiatan ini, Bappeda Kota Tangerang menegaskan komitmennya untuk menjadikan pembangunan hijau sebagai arus utama dalam perencanaan pembangunan daerah, sejalan dengan arah kebijakan nasional dan global menuju ekonomi hijau yang inklusif dan berketahanan iklim.