Ekspos Laporan Pendahuluan Perencanaan Kawasan Riverfront City di Sungai Cisadane
Bidang Perencanaan Sarana dan
Prasarana Bappeda Kota Tangerang menggelar kegiatan ekspos Laporan Pendahuluan
Perencanaan Kawasan Riverfront City di Sungai Cisadane. Kegiatan ini merupakan
tahap awal dari upaya menyusun perencanaan kawasan strategis yang
mengintegrasikan fungsi ekologis, sosial, budaya, dan ekonomi di tepi sungai.
Ekspos ini bertujuan untuk
menyampaikan konsep awal dan arah pengembangan kawasan tepi Sungai Cisadane
yang akan dijadikan sebagai ikon baru pariwisata kota, pusat kegiatan
masyarakat, serta ruang publik yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam ekspos
tersebut, dipaparkan bahwa Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai utama di
Provinsi Banten dan menjadi bagian penting dari identitas Kota Tangerang.
Sungai Cisadane dan bantaran sekitarnya sudah ditetapkan sebagai Kawasan
Strategis Kota (KSK) dalam RTRW kota Tangerang. Namun, saat ini potensi wisata
sungai belum dikembangkan secara maksimal. Pemkot masih menghadapi tantangan
serius seperti pencemaran air serta pemanfaatan ruang/kawasan tepi sungai yang
belum tertata dengan baik. Tanpa rencana yang jelas, potensi Kawasan tepi
sungai bisa dimanfaatkan secara sembarangan menyebabkan ketidakteraturan tata
ruang. Maka, perencanaan Riverfront City di Sungai Cisadane Kota Tangerang
diperlukan untuk merumuskan konsep pengembangan kawasan wisata berbasis sungai
secara terpadu dan berkelanjutan.
Dalam rencana yang dipaparkan,
ruang lingkup wilayah untuk kajian ini adalah kota Tangerang yang dilintasi Sungai
Cisadane sepanjang ±20,93 km. Penataan akan dirancang secara terpadu mencakup
pembangunan taman, jalur pedestrian, pusat kuliner, ruang rekreasi air, hingga
fasilitas edukasi dan konservasi lingkungan. Selain itu, pengembangan
transportasi air serta peningkatan kualitas lingkungan menjadi fokus utama
melalui kerja sama lintas sektor antara Pemerintah Kota, Provinsi, dan pusat,
termasuk BBWS Ciliwung-Cisadane.
Perencanaan ini juga
memperhatikan keberlanjutan sosial dan budaya lokal. Melalui pendekatan
Historic Urban Landscape, kajian mendalam dilakukan terhadap sejarah Sungai
Cisadane, peran komunitas adat, serta tradisi budaya seperti Festival Cisadane,
ritual ruwatan sungai, hingga warisan komunitas Tionghoa dan Betawi yang telah
hidup berdampingan di sepanjang bantaran sungai selama ratusan tahun.
Salah satu sasaran jangka
pendek dari proyek ini adalah menjadikan kawasan Cisadane sebagai destinasi
wisata air premium, yang didukung dengan fasilitas publik lengkap dan ramah
lingkungan. Pemerintah Kota Tangerang juga menggandeng komunitas lokal untuk
turut serta dalam pengelolaan kawasan, baik dari sisi edukasi lingkungan,
pemberdayaan UMKM, hingga promosi budaya.
Proyek ini diharapkan rampung perencanaannya dalam beberapa bulan ke depan, dengan output akhir berupa dokumen rencana aksi, zonasi ruang, maket kawasan, serta strategi pendanaan yang realistis. “Kami berharap Riverfront City bisa menjadi contoh penataan sungai perkotaan yang tidak hanya cantik secara visual, tetapi juga fungsional, lestari, dan membanggakan bagi warga Kota Tangerang,” tutup perwakilan tim perencana.