\

Pemkot Tangerang Percepat Pengembangan Kawasan Bisnis Aerotropolis, Bappeda dan DPMPTSP Kolaborasi membahas Rencana Strategis Pengembangan Kawasan bersama PT Angkasa Pura Indonesia

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berkomitmen mendorong percepatan pengembangan Kawasan Aerotropolis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kota Tangerang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang, Sugihharto Achmad Bagdja menuturkan, pengembangan Kawasan Bisnis Aerotropolis dinilai sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan investasi di Kota Tangerang, khususnya di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pemkot Tangerang akan mengembangkan zona ekonomi segitiga emas (economic triangle) yang menghubungkan Central Business District (CBD) Primer di Benda–Neglasari–Batuceper yang terkoneksi langsung dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta, CBD Metropolitan Alam Sutera di sisi barat kota dan CBD Metropolitan Greenlake di sisi timur kota dan CBD Sekunder Modernland-Tangscity di pusat kota dan diproyeksikan sebagai pusat aktivitas dan pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang.

“Kami akan terus mengawal rencana pengembangan kawasan aerotropolis ini dapat berjalan sesuai dengan target yang diinginkan. Saat ini, kami sedang mendorong perencanaan pembangunan akses perimeter utara tersambung dengan rencana frontage utara tol Sedyatmo dan rencana pengembangan frontage utara Alam Sutera menjadi dua titik akselerasi penunjang kawasan bisnis Aerotropolis di Kota Tangerang,” ujar Sugihharto, Senin (18/11/25).

Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang akan mengambil langkah cepat melakukan sinkronisasi regulasi tata ruang dan percepatan penetapan area pengembangan untuk mendukung pengembangan kawasan bisnis baru ini dapat segera direalisasikan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat iklim investasi di berbagai sektor seperti pusat logistik dan aerotech, hunian vertikal, perhotelan, MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition), sampai perdagangan dan jasa.

“Berdasarkan rencana pengembangan yang akan dibuat, proses pengembangan ini akan melewati beberapa tahapan mulai dari tahapan pertama (2025–2030), tahap kedua (2030–2040), dan tahapan ketiga yang ditargetkan bisa beroperasi bahkan berkontribusi besar terhadap perekonomian Kota Tangerang (2040–2050),” tambahnya.

Selain akan melakukan percepatan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Aerotropolis yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang tahun 2025–2029, Pemkot Tangerang juga berkolaborasi dengan PT Angkasa Pura Indonesia dalam menyusun pengembangan Kawasan Bisnis Aerotropolis sebagai salah satu stakeholder utama.

Pada Kesempatan yang sama Kepala Bappeda Kota Tangerang, Hj. Yeti Rohaeti, menjelaskan bahwa kolaborasi multipihak ini menjadi langkah penting untuk menyelaraskan visi pembangunan daerah dengan arah pengembangan kawasan bandara sebagai pusat ekonomi baru.

“Bappeda mendukung penuh proses perencanaan kawasan Aerotropolis ini. Pertemuan bersama DPMPTSP dan PT Angkasa Pura Indonesia menjadi momentum penting untuk memastikan seluruh rencana pengembangan dapat terkoordinasi dengan baik. Kami ingin memastikan bahwa arah pembangunan kawasan ini tidak hanya mendorong investasi, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kota Tangerang,” jelas Yeti.

Ia menambahkan bahwa Bappeda akan memperkuat integrasi perencanaan lintas sektor agar pembangunan Aerotropolis dapat berjalan efektif, terukur, dan sesuai kebutuhan wilayah. "Pengembangan kawasan ini harus dilakukan secara kolaboratif, kompetitif, dan inovatif. Kami berkomitmen memastikan setiap tahapan pembangunan berjalan sesuai prinsip keberlanjutan serta mendukung transformasi ekonomi Kota Tangerang di masa depan," tutupnya.