Upaya Pemerintah Kota Tangerang dalam Penanganan Sanitasi dan Air Minum










Bappeda Kota terus berupaya membantu Pemerintah Kota Tangerang dalam penanganan permasalahan sanitasi dan air minum melalui rapat koordinasi terkait penanganan sampah TPA Rawakucing, pembangunan IPAL air limbah komunal, dan penyediaan air minum pada Kamis, 9 Januari 2025 yang bertempat di Ruang Rapat Bappeda. Kegiatan tersebut dilakukan sehubungan dengan program prioritas kota Tangerang, yaitu penanganan sanitasi sektor persampahan, air limbah, dan air bersih. Pada kesempatan kali ini, Bappeda menghadirkan narasumber dari Kementerian PUPR yaitu, Lina Ilmiaty Kasubdit Wilayah 2 Kementerian PUPR dan narasumber dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Banten. Maksud dan tujuan dari rapat koordinasi ini adalah untuk menindaklanjuti hasil koordinasi terkait pengelolaan sampah dan sanitasi yang diajukan melalui inpres.
Diketahui timbulan sampah di Kota Tangerang saat ini mencapai ± 1500 ton per hari dan kegiatan pengelolaan sampah di tahun 2024 adalah penataan landfill and cover soil, pengomposan sampah organik dan pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse, Derived, Fuel). Sedangkan untuk rencana Kegiatan tahun 2025 tentang pengolahan sampah adalah sebagai berikut :
- Revitalisasi TPS3R Benoa
- Pembersihan lahan TPA (Perubahan penggunaan Lahan feedmeel) dari lahan bekas rumah potong ayam seluas : 10.138,03 m2
- Pembangunan IPAL TPA Rawa Kucing
- Pembebasan lahan eks pabrik Chiki untuk penambahan alat pengelola sampah
- Pengadaan mesin tromel dan RDF
Pada saat ini terdapat beberapa IPAL seperti, IPAL Bawang (Sukasari dan Tanah Tinggi) yang dibangun tahun 1980 yang melayani 2 kelurahan. Sedangkan IPAL Perum ada 7 kolam oksidasi yang awalnya 8 namun yang satu dirubah menjadi IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja). Untuk IPLT per harinya bisa mencapai 70-80 m3 dengan armada 13 truck tinja. Pemerintah Kota Tangerang juga mengusulkan rencana IPAL komunal di Kedaung Baru untuk 50 rumah tangga sebagai pilot project namun masih terkendala dengan ketersediaan lahan.